Subscribe: Playlist Abu Rusydan
Photobucket HUmvee2 Photobucket

Sparkline

Home » » SYEIKH SULAIMAN ABU GHAITS

SYEIKH SULAIMAN ABU GHAITS





“ Kita Maju Sambut Perintah Allah “






“ Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang dzalim.” ( QS: At Taubah 19 )



Kepada para mujahidin diatas bumi Afghanistan yang telah menggoreskan lambang kepahlawanan dan pengorbanan yang spektakuler di Tora bora, Kandahar, Khost, baghram, di gunung Syahai khut, baik yang Arab maupun yang bukan Arab.
Kepada orang orang yang telah menanamkan gambar mereka dalam benak saya yang tak akan terlupakan, dan mengukir nama nama mereka diatas umurku yang tak akan terhapuskan dengan berlalunya masa, yang telah menggoreskan tindakan mereka diatas lembaran hatiku yang takakan terhapuskan oleh debu dunia atau diterbangkan oleh tiupan angin.
Kepada para pahlawan yang telah menuliskan alamat kepahlawanan mereka dengan tinta merah

Kepada para lelaki yang telah menggambar di papan kejantanan dengan puncak pengorbanan dan dengan berbagai bentuknya.
Kepada para pemberani yang telah mengukir tindakan pengorbanan terbesar dengan keberanian mereka diatas bebatuan gunung gunung dan pasir pasir lembah.
Kepada orang orang yang kukuh menolak kehinaan dan kerendahan, yang tidak sudi kecuali harus meneguk piala izzah dan kehormatan.
Kepada orang orang yang menolak dengan mulut mereka untuk mengumbar perbuatan besar mereka dan membiarkan luka luka berbicara tentang kepahlawanan mereka yang hebat. Mulut mulut itu diam dan sudah semestinya untuk diam. Biarlah luka luka yang berkisah dengan lisanya yang tak kenal lelah untuk beramal dan tak kenal ampun dalam kebenaran. Luka luka itu berucap untuk menyatakan bahwa kalian adalah para lelaki jantan yang sebenarnya di zaman banyak laki lakinya. Kalian adalah para pahlawan di zaman banyak pengecut, kalian adalah orang orang kuat dizaman yang penuh dengan orang orang lemah.

Wahai kalian yang aku cintai ; kaum muslimin telah menengok nengok pada saat di perlukannya kesungguhan, dan masa masa sulit jihad sudah bukan lagi sebagai bahan untuk di bincangkan namun sudah saatnya di realisasikan dalam bentuk amal nyatadan pengorbanan.
Perjuangan sudah bukanlagi sebagai bahan mainan dan bahan untuk bercanda, akan tetapi haruslah menjadi arena untuk mengorbankan harta dan nyawa.
Mereka telah menengok untuk mencari cari namun tidak di dapati melainkan hanya kalianlah yang hadir untuk memenuhi seruan Allah dan Rosul-Nya, yang siap untuk berbuat dan mencurahkan apa saja, paling dulu berkorban, bertekad untuk berjuang dan memburu mati syahid. Kalian tinggalkan orang lain yang sedang sibuk berceramah dan menulis, sedangkan kalian sendiri pergi kemedan medan jihad.
Kalian tinggalkan orang lain yang sedang sibuk untuk berkumpul dan berkumpul, sedangkan kalian diam diam pergi untuk memanggul senjata.
Sesungguhnya kalian hari ini satu satunya yang ada di medan jihad, karena kalianlah satu satunya yang memiliki aqidah terbesar yang akan mendorongnya untuk maju kemedan.

Wahai kalian yang aku cintai; sesungguhnya jalan menuju prinsip dan keyakinan selalu di kelilingi oleh perkara perkara yang tak di senangi, rintangan rintangan yang selalu di penuhi onak dan duri…..di penjara, di bunuh, di deportasi dan di lenyapkan. Untuk itu barangsiapa yang ingin mengemban suatu prinsip atau menyampaikan suatu dakwah, maka ia telah memperkirakan semua ini sebagai suatu keniscayaan yang bakal terjadi, siap dalam menghadapinya dan berdo’a semoga dapat lulus dalam ujian tersebut.
Akan tetapi barangsiapa yang menginginkan perkataan baik, perjalanan ringan yang tak jauh, rekreasi yang indah, pesta yang meriah, dan ceramah ceramah yang menyejukkan, maka hendaknya membuka kembali lembaran lembaran sejarah para Rosul; dan da’i para pengikut rosul sejak lahirnya dien ini bahkan sejak di bangkitkannya para Rosul untuk menyamp;aikan risalah hingga kitra hari ini.

Sesungguhnya siapa saja yang ingin menyampaikan prinsip dakwah dan berusaha agar dien ini berkuasa atas manusia, maka ia haruslah mengenal rambu rambu jalan  dan dengan apa ia di haruskan ? serta apa saja yang tengah menanti nantinya di sela sela itu.
Sesungguhnya Islam menginginkan kita untuk berusaha dan berbuat, memberi dan berkorban, serta untuk beraksi. “ Dan tidaklah kemenangan itu datang kecuali datangnya dari Allah semata. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Benci kehidupan fana dan rasa takut kepada Allah telah mengeluarkaku. Jiwaku telah tergadai tanpa harga. Sungguh aku timbang timbang yang kekal untuk sesuatu yang akan sirna. Sungguh demi Allah, itu bukanlah namanya timbangan yang benar.

Wahai kalian yang aku cintai, Sesungguhnya Allah telah memuliakan kalian dengan aqidah kalian yang benar dan amal jihad kalian. Sesungguhnya Allah telah memilih kalian dan menyaring kalian. Allah telah menyiapkan kalian dan meridhoi kalian agar supaya kalian menjadi tentara-Nya di medan pertempuran yang menentukan ini, pertempuran langgeng yang akan ditulis oleh sejarah dengan tinta emas dan huruf huruf yang bercahaya. Lantas kemuliaan yang mana lagi dan izzah macam mana lagi dimana sejarah akan menyebutkan bahwa kalianlah dari tentara tentara Allah yang telah memerangi syetan masa kini ( Amerika ) dan kalianlah yang telah membuatnya geram dan telah menggoncangkan eksistensinya.
Kebahagiaan macam apa lagi yang mana kalian menyaksikan Negara Negara kafir hancur lebur dan kehancurannya di mulai lewat tangan tangan sekelompok mukmin dan mujahid.
Allah telah menganugrahkan pada kita bersama dengan memperlihatkan Negara kafir jatuh roboh di tangan mujahidin supaya dengan itu Allah hendak melegakan dada dada orang orang mukmin dan menghilangkan panas di hati mereka.

Wahai kalian yang aku cintai; Sesungguhnya hari hari silih berganti. Hari ini di menangkan oleh orang orang kafir dan besok di menangkan oleh orang orang yang beriman. Sesungguhnya kemenangan tidaklah selalu menyertai satu fihak saja. Namun sudah menjadi kepastian, bahwa babak akhir kemenangan akan berada di fihak orang mukmin. Allah Azza Wajalla telah berfirman :
“Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang". Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” ( QS: Al Mujadilah 21 )

Seorang mukmin dan mujahid tidak akan menyembah Allah di tepi, alias setengah keyakinannya. Tidak akan loyo saat hantaman ujian pertama datang serta tidak kendor saat ujian pertama dan cobaan yang menimpanya itu datang. Akan tetapi semua itu adalah sebuah sunatullah dalam kehidupan ini, satu hari kemenanganmu dan satu hari kekalahanmu. Silahkan merujuk kembali pola kehidupan Rosulullah SAW dan simaklah apa yang dilalui oleh Bilal, Salman, Shuhaib, Amar, Ibnu Mas’ud r.a dan lainnya dan semoga Allah meridhoi mereka semuanya.
Sesungguhnya akad jual beli Allah dengan hambanya telah di nashkan: “    Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” ( QS: At Taubah 111 ). Maka bahwasanya lafal ayat diatas tidak ada lafal yang menyebutkan kemenangan, dan tidak ada lafal yang menyebutkan lafal syarat kermenangan. Namun hakekat kemenangan itu hanyalah dari Allah semata, yang akan diturunkan-Nya kapan saja Allah kehendaki sesuai dengan tata aturan dan hikmah yang Allah kehendaki. Namun yang di nashkan adalah hanyalah akad transaksi nyawa untuk di serahkan kepada pencipta-Nya sedangkan harga untuk itu adalah Jannah .
Dan ini persoalan yang sangat penting yang harus di sadari oleh seorang mujahid di jalan Allah Ta’ala.
Yang demikian ini ( sunah kemenangan dan kekalahan serta silih bergantinya hari antar manusia ) telah berlaku atas para Nabi dan Rosul. Berlaku juga atas Nabi kita Muhammad Shollahu ‘alahi Wassalam dengan para sahabatnya r.a. Berlaku atas orang orang sepeninggalnya. Dan akan tetap berlaku atas kita dan orang selain kita selama ia merupakan sunatullah dalam kehidupan di dunia ini. Sedangkan Sunatullah tidak kenal ganti dan perubahan, namun sunah-Nya di akhir episode adalah kemenangan bagi orang orang mukmin.

Janganlah kalian bersikap lemah dan juga bersedih hati, padahal kalianlah orang orang yang tinggi derajadnya. Janganlah kalian condong kepada orang orang yang mempelemah semangat. Janganlah kalian suka mendengarkan orang orang yang hanya duduk duduk menanti hasil pertandingan ini. Saya tau kalau hari ini mereka mengatakan ;” Kami telah mengatakan kepada mereka ( mujahid )! Kami telah nasehati mereka ! Namun mereka tidak mau mendengar dan tidak mau meminta pendapat. Mereka itu menyombongkan diri.“ Saya juga tau kalau mereka mengatakan ; “ Sekiranya mereka dalam kebenaran ( mujahid ) niscaya mereka tidak akan tertimpa musibah sebagaimana yang sedang mereka rasakan itu ? dan niscaya musuh tidak dapat menguasai mereka ? Tatkala mereka telah di kejar kejar dan diusir, mereka tidak mendapatkan penolong dan melindungi mereka ?.“ Sesungguhnya perkataan seperti itu tidak akan membahayakan kami, dan kami tidak akan memperdulikannya, karena kimi tau bahwa hal itu sudah merupakan tabi’at jalan ini dan musuh kita tidak akan membiarkan kita melainkan dalam salah satu kondisi ; kita menjadi kuat sehingga mereka meninggalkan kita karena katakutan atau kita balik memberikan loyalitas dengan menundukkan kepala dan mau bergandengan bersama mereka , maka mereka akan membiarkan kita karena itu ?

Wahai kalian yang aku cintai : Sesungguhnya perjalan jihad ini sangatlah panjang dan membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra. Sabar dan sabar di dalam menapaki jalan ini, sebagaimana Allah berfirman dalam Al Qur’anul Karim  
“  Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. “ ( QS: Ali Imran 200 )
Ya benar, Orang kafir itu terluka sebagaimana kamu juga terluka, mereka berkorban sebagaimana kamu juga berkorban, membelanjakan hartanya sebagaimana kamu juga membelanjakan hartamu, mereka juga bersabar sebagaimana kamu juga bersabar, namun mereka sedikitpun tidak mempunyai harapan sebaghaimana apa yang kamu harapkan dari Allah Azza Wajalla.

Wahai kalian yang aku cintai; sesungguhnya seorang mujahid itu meniti diatas jalanya tanpa bisa dibuat kembali oleh beratnya siksaan dan tidak bisa di buat berpaling dengan adanya fitnah. Ia tidak menoleh kesamping samping jalan dan tidak pula melihat banyaknya orang orang yang berjatuhan. Namun tatapan matanya tetap tertuju pada lambang izzah dan kemuliaan... kemenangan dan kekuasaan atau mati syahid di jalan Allah.
Sesungguhnya seorang mujahid di jalan Allah melihat manusia dari atas selama ia mukmin dan yakin bahwa hidup ini sadar dan seyakin yakinnyabahwa Islam pasti mempunyai giliran dan al haq akan dapat jatahnya. Semua orang pasti akan mati, adapun yang berjihad maka ia akan syahid. Ia meninggalkan bumi menuju Jannah, sedangkan orang orang kafir meninggalkan dunia menuju neraka.

Allah Azza wajalla berfirman : “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” ( QS: Al Mujadilah 22 ).
Pada ayat tersebut menjelaskan bahwasanya merekalah sebaik baik manusia yang merealisasikan Al wala’ wal Baro’ dengan benar karena Allah. Mereka adalah manusia yang paling besar kebenciannya terhadap kaum kuffar, apapun agamanya. Lebih khususnya orang orang murtad dari Islam. Sehingga mereka tidak sudi berkasih sayang dengan orang yang memusuhi Allah dan Rosul-Nya dalam keadaan apapun.

Merekalah para ustad ustad yang mengajarkan kesabaran dan memperkuat kesabaran, ribath dan murabathah. Apakah mereka mempelajarinya dari meja kemeja?!! Tidak demi Allah, mereka memahami dan faham ketika di medan medan jihad akan makna sabar. Merekalah lambang kesederhanaan dan merendahkan dirinya di hadapan Rabbnya.
Mereka di tarbiah dengan kilatan pedang, desingan peluru dan dentuman bom.
Merekalah yang semerbak harumnya sedangkan selain mereka orang orang yang suka menghalang halangi dan melemahkan semangat jihad. Merekalah orang orang yang lari membawa diennya sedangkan yang lain bertikai antar kabilah.
Mereka adalah orang orang yang mendapatkan hidayah dan pendapat mereka benar dan tepat. Syaikhul Islam Ibnu Taimyah berkata :
“ Oleh karena itu jihad akan melahirkan hidayah yang mana ia di kelilingi oleh semua pintu ilmu sebagaimana di isyaratkan oleh firman Allah Ta’ala :
“  Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” ( QS: Al Ankabut 69 ).

Merekalah yang di katakan oleh Imam Ahmad bin Hambal dan Ibnu Mubaroq sebagaimana yang di nukil oleh Ibnu Taimiyah : “ Oleh karena itu imam Abdullah bin Mubarok dan Imam ahmad bin Hammbal serta yang lainnya mengatakan : “ Jika manusia berselisih oendapat mengenai suatu perkara, maka lihatlah apa yang di pegang oleh Ahlus Shughur ( orang orang yang selalu berribat di perbatasan negri ) sebab kebenaran bersama mereka. Karena Allah berfirman “ Dan orang orang yang berjihad demi mencari keridhoan - Kami benar benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan jalan Kami. “ ( Majemuk fatawa jus 28 hal 422 )
Lantas dimanakah orang orang yang mengatakan : “ Mereka itu orang orang yang tidak tertarbiah, tidak punya panji dan manhaj yang jelas dan mereka tidak mau meminta pendapat . Mereka telah terrasuki oleh sikap ekstrem. Mereka memfatwakan atas ummat dan mendorongnya kepada kebinasaan . Mereka itu masih bau kencur dan tidak faham apa apa. “ Yang saya yakini bahwa perkataan inilah yang akan menjerumuskan ummat kepada kebinasaan , musibah dan kehinaan. Dan hanya kepada Allah tempat minta pertolongan.

 Wahai kalian yang aku cintai ; wahai kalian yang aku cintai ; wahai cucu Muhammad SAW.
Wahai anak anak sa’ad , khalid dan Qo’qo’ , wahai murid murid Sayyid Qutb, Abdullah Azzam, Yahya Ayyasy.
Tetaplah kalian di jalan ini. Barangsiapa yang telah menghibahkan jiwanya ia tidak akan mengambil hibahnya kembali. Barangsiapa yang bangga dengan diennya , maka ia tidak akan sudi direndahkan agamanya. Barangsiapa yang telah siap mengalahkan musuhnya, maka ia tidak akan membiarkan kesempatan untuknya.
Ketahuilah bahwa persoalannya bukan pada kalian. Namun persoalannya adalah kalian datang pada zaman Al haq menjadi batil dan al batil jadi al haq . Penghianat dianggap di percaya dan orang manah dianggap penghianat. Kalian datang pada zaman manusia di kuasai orang orang jahat dan urusan di pasrahkan bukan pada ahlinya.
Terakhir.......... ingin saya katakan: Saya memohon kepada Allah Ta’ala kiranya menerima amal saya dan kalian dan menjadikan amal kita ikhlas mengharap wajah-Nya dan tidak menjadikan bagian untuk kita sekedar sum’ah dan nama harum. Sebagaimana saya memohonkan kepada Allah supaya menjayakan Islam dan menolong kaum muslimin serta menghinakan syirik dan kaum musyrikin. Meningginkan dengan Karunia-Nya kalimat haq dan dien, melenyapkan kaum kuffar, munafiqin, dan murtadin. Supaya menguatkan untuk Ummat ini urusan yang benar yang akanmemuliakan orang yang taat kepada-Nya dan menghinakan ahli maksiat, yang disitu nanti di perintahkan ma’ruf dan di cegah kemungkaran. Dan Allah Maha Kuasa atas semua itu.

Sampai jumpa di medan medan yang laindiantara medan medan kepahlawanan, jihad, pengorbanan, dan mati syahid. Maka jihad akan terus berlangsung hingga hari kiamat, waluapun orang orang kafir tidak menyukainya, walaupun orang musyrik tidak menyukainya, walapun orang orang munafik tidak menyukainya dan walaupun orang orang fasik tidak menyukainya pula.

Allahu Akbar, Izzah hanyalah bagi Islam dan kaum Muslimin.
   
Share this video :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Re-Designing Website | Abu Salwa
Copyright © 2015. Pojok Islamiyah - All Rights Reserved
Template Re-Designed by Abu Salwa Published by Pojok Islamiyah
Proudly powered by Blogger