“ Sedikit sekali orang yang berpegang
kepada ideologi Islam, dan sedikit dari mereka yang meninggalkan kelezatan
dunia untuk berdakwah dan berjihad di dalam menyampaikan al Haq dan membelanya.
Dari mereka yang sedikit, sedikit sekali yang mau mengorbankan ruh dan darahnya
untuk membela dan memenangkan ideology Islam. Maka mereka itu sedikit dari yang
sedikit dari yang sedikit. “
“ Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang
berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar ( QS: 3.142 ).”
Segala pujian hanyalah milik Allah dan
untuk Allah semata Rabb seluruh alam dan Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan bagi imam para Nabi dan pemimpin mujahidin Rosulullah Muhammad
Saw, beserta keluarga r.a, para shabatnya r.a, orang orang yang mengikuti
manhajnya, orang orang yang berjalan menuju petunjuknya dan orang orang yang
berjihad di jalan Allah sampai hari kiamat.
Sesungguhnya yang menghidupkan Ummat
Islam ini adalah aqidah dan fikrohnya, sedang yang mematikannya adalah syahwat
dan kesenangannya. Semakin tersebarnya ideologi yang baik dan aqidahnya yang
benar, maka akan semakin tertancap kuat akarnya masuk kedalam bumi. Kemudioan
daunnya yang tumbuh subur akan melindungi kehidupan manusia dari panasnya
kehidupan dunia dan perjalanannya yang materialis ribawi, dan dari bara
kedengkian perlombaan mengejar kelezatannya yang hina serta tujuan dunia yang
dekat.
Sesungguhnya Ummat Islam telah hidup
di sepanjang zaman dengan aqidah robaniyah dan darah yang ditumpahkan demi
tersebar dan tertanam di dalam kehidupan manusia yang nyata.
Sesungguhnya kehidupan Ummat Islam
terikat erat dengan tinta para ulama’, darah para syuhada dan akan semakin
indah jika perjalanan sejarah tergores dengan tinta seorang alim sekaligus
darahnya. Maka jadilah peta sejarah Islam terwanai oleh hitamnya tinta dan pena
seorang alim dan meratanya darah syahid. Dan akan menjadi indah lagi jika
tangan alim menggoreskan tinta dan menggerakkan pena, dan juga dengan tangan
itulah mengalirnya darah dan umat menjadi bergerak mengikuti tata aturan Allah
Azza Wajalla. Semakin bertambah ulama’ syuhada, maka akan semakin cepat
generasi ini selamat dari tidur dan kesesatannya serta tersadarkan dari
istirahatnya yang panjang.
Lembaran sejarah tidak akan tertulis
kecuali dengan darah, dan peradapan tidak akan terbangun kecuali dengan
tengkorak manusia. Serta kemuliaan dan ketinggian tidak akan tegak kecuali
dengan contoh tauladan yang baik dari para pendahulu Ummat ini.
Mereka yang menyangka bisa merubah
kenyataan, atau mengganti masyarakat tanpa darah, dan tubuh yang terkoyak, maka
sesungguhnya mereka itu adalah orang yang bingung yang tidak memahami tabi’at
dari dien ini ( Islam ).
Sesungguhnya orang orang yang
membangun Ummat ini sedikit sekali. Ummat terkadang di bangun oleh seorang yang
tegak yang mana Allah Ta’ala akanmenyelamatkan Ummat ini dengan perantaraannya,
sebagaimana sikap yang dicontohkan oleh Abu Bakar As Sidiq r.a di dalam
menghadapi kaum murtad dan Ahmad bin Hambal rokhimahullah ketika menghadapi
tersebarnya fitnah pendapat bid’ah yang menganggap Al Qur’an sebagai makhluq.
Tidak mungkin akan sampai pada satu
kehormatan, kecuali harus melewati jalan ini. Tidak mungkin bangunan Islam akan
tegak menjulang tinggi, berkibar benderanya ( Laa ilaha Ilallah, Muhammad
Rosulullah ), dan berlayar bahteranya ( Jama’ah ) kecuali melewati jalan ini.
Dan inilah satu satunya jalan menuju jannah yang paling dekat.
Pembangun Ummat dan pembela
kehormatanb Ummat Islam sangatlah sedikit. Bagi mereka yang ingin membangun
kehormatan, maka mereka haruslah mendaki puncak kehormatan itu dengan susah
payah, dengan lautan darah dan keringatnya, dengan darah orang orang
disekitarnya dan dari terkoyaknya jasad. Kehormatan tidak mungkin di dapat
kecuali dengan jalan ini, jihad mubarok.
“ Dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu
dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya/ dirugikan ( QS:
8/60 ).”
Saat ini ‘jihad’ hanyalah menjadi
bahan wacana pada sebuah masjid yang tenang yang di mulai dengan pepsi cola dan
diakhiri dengan nasi dan daging.
Jihad hanyalah pertemuan tiga pemuda
yang membaca sebuah buku di suatu tempat
dan sebuah masajid. Menulis artikel di surat
surat kabar
yang hasil uangnya lebih banyak dari pada isinya. Menulis sebuah buku tentang
jihad tanpa ada pengamalannya sama sekali.
Tapi ia belum pernah menembakkan
sebutir pelurupun, apalagi berribat satu malam di jalan Allah. Mencontohi apa
yang pernah beliau laksanakan ( Rosulullah Muhammad Saw ). Dan kami ( Syaikh
Abdullah Azzam ) mengajak menuju kemari untuk datang kelembah lembah dan
pegunungan ini ( Afganistan ), supaya hati mereka menjadi jernih kembali dan
menjadikan keimanan mereka bertambah mantap. Itulah satu kewajiban yang
tercantum dalam Kitabullah dan as Sunah. Dunia timur dan barat harus tahu bahwa
kita adalah teroris dan ekstrem, hal tersebut tercantum dalam Firman Allah QS:
Al Anfal 60.
Siapa yang lebih benar perkataannya,
Allah dan Rosul-Nya ( Kitabullah dan As Sunah ) ataukah mereka ( orang orang
kafir ).
0 komentar:
Posting Komentar