-->
Penyemai
Kebangkitan Islam
Kepada para pemuda yang
terbesit dalam khayalanku yang datang dengan membawa Islam kembali sebagaimana
ia muncul pertama kali yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut celaan
orang orang yang mencela. ( Sayyid Quthb )
Pertumbuhannya
Sayyid
Quthb di lahirkan di sebuah desa bernama Musyah, salah satu pedesaa di daerah
dataran tinggi pada tahun 1906 M. desa Musyah termasuk dalam Propinsi Asyuth.
Beliau di lahirkan dari kedua orang tua yang mulia dengan kehidupan yang
berkecukupan. Kedua orang tuanya mempunyai pembawaan seperti pembawaan orang
orang yang berasal dari dataran tinggi Mesir. Warna kulit yang kecoklatan,
suatu roman yang memperlihatkan sebagiannilai fitroh suci yang berupa
kecemburuan atas harga diri yang tinggi.
Kebaikan hati yang telah mengakar
kuat dalam lubuk hati mereka, kemulyaan yang selalu menyertai mereka, apakah
itu dalam masa masa paceklik atau masa masa sabur.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa
Sayyid Quthb berasal dari India dan ( husein kakeknya yang keempat ) telah
hijrah dari India ketanah suci, yaitu Ka’bah, kemudian pindahlagi ke Mesir dan
menetap di Musyah.
Pendidikannya
Dimasa kanak kanak beliau tumbuh di
desanya dalam asuhan kedua orang tuanya. Mereka mendidiknya dengan menanamkan
kecintaan terhadap agama, denganbermodalkannilai nilai agama suci yang sudah
menjadi watak dasar mereka.
Kemudian beliau pindah ke Kairo,
tempat tinggal paman dari jalur ibunya, untuk melanjutkan pendidikan ke
Universitas Darul Ulum. Sewaktu beliau belajar di sana, bakat sastranya sudah
mulai menonjol. Sehingga beliau mulai menulis di beberapa majalah sastra dan
majalah politik, diantaranya majalah Ar Risalah dan majalah Al Liwa’ Al
Isytirikiyyah.
Pada tahun
keempat puluhan, beliau di nobatkan menjadi seorang pemimpin redaksi majalah Al
Fikr Al Jadid milik Muhammad Hilmi Al Minyawi. Dalam majalah ini, kecenderungan
pertentangan Sayyid Quthb dengan Raja Faruq sangatlah jelas. Sayyid Quthb
mengkritik Raja Faruq sangat pedas lagi terang terangan. Hingga akhirnya,
pemerintah terpaksa menutup majalah tersebut setelah terbit selama enasm edisi.
Dan memang suatu konsekwensi yang logis atas para pegiat amal Islami yang vokal
terhadap bentuk kedholiman atas para penguasa.
Sayyid Quthb
berguru pada Al Aqqad dalam bvidang sastra. Selain berguru pada Al Aqqad,
beliau juga berguru pada Thaha Husain.
Pada awal tahun
empat puluhan, beliau menulis dua buah buku yang sangat terkenal; At Tashwir al
Fanniy fie Al Qur’an dan Masyahid Al Qiyamah fie Al Qur’an. Beberapa dari para
pembaca banyak yang terkejutketika mendapati pada dua buah buku tersebut tidak
terdapat lafal Basmalahnya. Namun ternyata pada waktu itu Sayyid Quthb belum
memiliki orentasi keIslaman.
Dari Kancah Pergerakan Hingga Tiang Gantungan
Sayyid Quthb masuk
Jama’ah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1951 M. Di awal permulaan masuknya ini,
Sayyid Quthb kurangbegitu memperdulikan urusan dakwah. Beliau juga belum mau
berusaha untuk bertemu dengan komandan Jama’ah Al Banna yang telah mengumpulkan
putra putra Mesir pilihan langsung di bawah bimbingannya dan berada di antara
barisannya. Setidaknya ada dua kejadian yang menimpa beliuau sehingga mendorong
beliau untuk masuk kedalam devisi dakwah ini.
Pertama :
Kejadian pertama
kali pada tanggal 13 Febuari 1946 M. Pada saat itu beliau berbaring diatas
tempat tidur rumah sakit di Amerika, beliau melihat lampu lampu hias, lampu
lampu listrik yangberwarna warni dan beraneka ragam musik dan tarian Barat.
Lalu beliau menanyakan ; “ Perayaan apakah itu? “ lalu di jawab ; “ Pada hari
ini di bagian timur ada seorang musuh besar agama Kristen yang telah terbunuh.
“ Pada hari itu beliau mendengar bahwa Hasan Al Banna telah terbunuh.
Dengan kejadian
tersebut membuat hatinya cukup terguncang hebat. Hasan Al Banna??!! Yang
kematiannya di rayakan dengan sangat meriah di Negara Amerika. Sehingga beliau
berkesimpulan bahwa Hasan Al Banna adalah orang yang ikhlas dan dakwahnya benar
benar membahayakan, sehingga membuat orang orang Barat menjadi ketakutan
dibuatnya.
Kedua
Kejadian di rumah
pimpinan agen intelejen Inggris yang berkedudukan di Amerika. Beliau diundang
oleh pimpinan agen Intelejen Inggris untuk datang di tempat kediamannya.
Pembicaraan di mulai dengan keadaan di negara Timur dan masa depan mereka, dan
kemudian topik pembahasan beralih ke Mesir.
Ternyata pembicaraan tentang Jma’ah Ikhwanul
Muslimin mengambil bagian cukup besar dari pembicaraan tersebut. Di paparkan
kepada beliau mengenai laporan laporan yang sangat rinci tentang kegiatan
Jama’ah dan berbagai aktivitas dan juga khotbah khotbah Al Banna sejak Jama’ah
itu masih terdiri enam orang hingga tahun 1949 M.
Dari rincian
tersebut menguatkan bukti bahwa mereka telah mengerahkan berbagai peralatan dan
harta demi mengikuti kegiatan, berbagai aktivitas dan keadaan Jama’ah Ikhwanul
Muslimin. Untuk tujuan itu mereka, mempersiapkan amunisi dana yang sangat besar
juga para ahli ahlinya hanya karena satu, ketakutan mereka yang sangat terhadap
Islam.
Sehingga beliau
menjadi yakin bahwa Jama’ah ini berada diatas kebenaran. Dan mulai saat itu
beliau bertekad untuk masuk sebagai anggota Jama’ah Ikhwanul Muslimin.
Masa Penahanan Beliau
Rangkaian ujian
datang bertubi tubi menghantam Ikhwanul Muslimin dan para tokoh tokoh besarnya.
Pada tahun 1952, setelah penembakan Jamal Abdul Nashir di Mansyiyah Al Bakri
kota Iskandariyah, mulailah terjadi pengkapan penangkapan yang menimpa anggota
anggota Ikhwanul Muslimin. Sehingga ribuan pemudanya di jebloskan kedalam
penjara. Termasuk juga Sayyid Quthb yang tidak luput dari gelombang penangkapan
tersebut. Apalagi pada saat itu beliau menjabat sebagai kepala seksi penyebaran
dakwah Islamiyah.
Di penjara
beliau mengalami siksaan yang sangat keras. Karena begitu kejamnya siksaan
tersebut sehingga menyebabkan paru paru beliau mengalami pendarahan hebat,
sehingga memaksa untuk di pindah kerumah sakit. Pada saat di rumah sakit, vonis
hukuman mati di jatuhkan kepada beliau.
Dengan di
jatuhkannya vonis hukuman mati, maka meledaklah kemarahan bangsa bangsa Muslim.
Mereka menumpahkan kemarahan mereka dengan mengadakan demontrasi demonstrasi di
kantor kantor kedutaan besar Mesir di berbagai penjuru Negara Arab dan Negara
Islam
Akhirnya gedung
Republik mengeluarkan janji untuk tidak menghukum mati beliau. Pengadilan
sayyid Quthb berada pada urutan kedua dan di laksanakan secara terbuka. Dalam
sidang yang di pimpin Jamal salim ini, memvonis beliau dengan pekerjaan
pekerjaan berat seumur hidup. Selangbeberapa waktu karena keadaan kesehatan
beliau, maka beliau mendapat remisi, sehingga masa tahanan beliau menjadi lima
belas tahun.
Sayyid Quthb di
tempatkan di penjara Liman Thuroh, sebuah penjara yang berisikan ratusan para
pemuda Ikhwanul Muslimin. Bahkan beliau menyaksikan sendiri pembantaian anggota
Al Ikhwan di penjara Liman Thuroh. Pemerintah melepaskan senjata senjata
otomatis kepada anggota Al Ikhwan, sehingga mereka semua terbunuh dalam satu
sel penjara. Ceceran darah dan daging dari dua puluh satu pewmuda Al Ikhwan
menempel di dinding penjara.
Sayyid Quthb
menjalani hukuman di penjara dengan penuh kesabaran dan mengharapkan pahala
hyang lebih baik dari Allah atas semua ujian ini. Sambil mendidik saudara
senasib di sekeliling beliau.
Kondisi
kesehatan beliau semakin memburuk. Beliau menderita sakit nyeriu dada yang
sangat. Tubuh beliau yang kurus kering terdapat daftar beberapa penyakit. Tim
dokter yang merawat beliau mengabarkan kondisi beliau kepada Jamal Abdul Nashir
dan menasehatinya; “ Jika anda menginginkan orang ini meninggal di luar
penjara, bebaskan saja dia. Karena kematian bisa menjemputnya sewaktu waktu.”
Namun justru Jamal Abdul Nashir mengundur undur pembebasan beliau. Hingga Ahmad
Ablo turut campur dalam pembebasannya dari penjara. Mereka membuat kedustaan
terhadap Ahmad Ablo dengan berpura pura membebaskan beliau.
Mereka
memindahkan beliau ke Rumah Sakit Al Qathr Al ‘ Aini ( Universitas Kairo ),
karena kondisi kesehatan beliaulah yang menuntut pemindahan ini. Beliau di
rawat di gedung Al ‘Aini selama enam bulan. Setelah itu di kembalikan lagi di
penjara Liman Thuroh.
Pada bulan April
1964 M, diadakan perayaan setelah selesainya fase pertama pembangunan bendungan
Al Ali. Abdussalam Arif Presiden Iraq, termasuk salah satu orang yang diundang.
Presiden Iraq mendapat telegram dari mufti Iraq agar membebaskannya dari
penjara. Sehingga Abdusslam Arif menjadi salah satu wasilah untuk membebaskan
beliau. Sehingga sayyid Quthb di bebaskan dari penjara pada tahun 1964 M.
Setelah bebas
Sayyid Quthb menyiapkan rancangan ( draf
) buku Ma’alim Fie Tariq dan sudah mulai mengeditnya. Setelah beliau serahkan
ke penerbit, maka terbitlah buku tersebut.
Cetakan pertama
di terbitkan oleh wahbah, dan langsung terjual habisdalam waktu yang singkat.
Sehingga membuat intelejen Mesir sangat terkejut dan membuat orang orang
komunis sangat gerah.
Mereka
mencermati buku Ma’alim kata demi kata. Mereka sangat yakin bahwa buku tersebut
akan membinasakan Ikhwanul Muslimin.
Pemerintah
pertama tama berusaha untuk membungkam para da’i yang berdakwah secara terang
terangan dengan melakukan penculikan penculikan. Pada tahun 1965 penangkapan,
pengejaran dan pemberangusan mulai di lakukan. Sayyid Quthb di tangkap kembali
pada tanggal 26 April 1965 M. Beliau di jebloskan kedalam penjara militer yang
sebelumnya berpindah pindah dari satu penjara ke penjara lainnya.
Tuduhan yang di
lontarkan kepada beliau adalah berupa pengkhianatan terbesar dengan
kepemimpinan beliau dalam sebuah organisasi teroris yang ingin merubah sistem
yang ada dengan kekuatan.
Ini benar benar suatu kenyataan dan
kalimat kebenaran yang di gunakan untuk maksud batil. Karena sudah menjadi
suatu kewajiban bagi seorang pembela kebenaran mengajak untuk membela agamanya
dan mengaplikasikan Islam dalam seluruh bidang kehidupan.
Interogasi dan penyiksaan terus
menerus selama satu tahun penuh, dari bulan Agustus 1965 sampai Agustus 1966 M.
Di masa awal interogasi dan persidangan di pengadilan beliau menjadi raksasa.
Yaitu dengan berani dan tanpa takut beliau sering mengejek para polisi
pengkhianat yang menjadi hakim dan menghukum permasalahan darah dan kehormatan.
Sehingga meledaklah kemarahan para algojo yang menghadapi Sayyid Quthb
tersebut.
Dalam persidangan kali ini, di
keluarkan vonis mati terhadap Sayyid Quthb. Vonis mati juga di jatuhkan pada
murid beliau Muhammad Yusuf Hawwasyi dan Syeikh Abdul Fatah Ismail. Sayyid Quthb
berkata ketika vonis mati di keluarkan ; “ Segala
puji bagi Allah, aku telah berjihad selama lima belas tahun sampai akumeraih kesyahidan
ini. ” Eksekusi hukuman di laksanakan pada waktu sahur ( menjelang subuh ),
malam Senin bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 1966 M. Maka kembalilah jiwa
yang besar ini menuju Rabbnya setelah usai memainkan perannya yang panjang dan
berliku liku.
Manhaj Harokah Sayyid
Quthb
Melihat apa yang menimpa Ikhwanul
Muslimin, baik itu berupa penangkapan, penculikan, pembantaian terhadap para
anggotanya, Sayyid Quthb melakukan evaluasi dan kajian yang mendalam terhadap
perjalanan harokah tersebut.
Beliau membandingkan harokah Ikhwanul
Muslimin dengan harokah yang pertama kali muncul dalam Islam. Dari pengamatan
ini jelaslah bagi sayyid Quthb bahwa, harokah Islamiyah hari ini menghadapi
kondisi yang mirip dengan kondisi masyarakat ketika pertama kali Islam datang.
Hal itu di pandang dari sisi kebodohan mereka akan aqidah Islam, jauhnya mereka
dari nilai nilai moral Islam. Jadi bukan hanya sekedar jauhnya dari system
Syereat Islam.
Maka secara ringkas menurut beliau,
agar harokah Islamiyah bisa selalu eksis di tengah tengah gelombang makar makar
orang kafir dan manhaj yang harus di tempuh adalah :
- Sudah
menjadi keharusan bagi setiap harokah Islamiyah untuk mengawali setiap
gerakannya dengan mengembalikan pemahamannya tentang makna Islam dan
aqidah harus secara benar. Agar setiap bentuk peribadatan hanya di tujukan
pada Allah semata. Baik itu dalam keyakinan Tauhid uluhiyahNya atau dalam
menjalankan syiar syiar ibadah lainnya, atau tunduk dan berhukum hanya
pada peraturan dan Syareat-Nya. Karena manusia hari ini telah jauh dari
pemahaman makna Islam, baik itu dari sisi aqidah, akhlaq, maupun syariat
Islam yang lainnya.
- Orang
yang menyambut seruan pemahaman ini di pilih kemudian ditarbiah ( di didik
) dalam akhlaq Islam serta di bekali dengan kajian harokah Islamiyah dan
sejarahnya. Di pahamkan mengenai perjalanan sejarah Islam dalam
berinteraksi dengan berbagai kekuatan, masyarakat dan berbagai rintangan
yang meski di hadapinya.
- Tidak
memulai dengan membuat tandzim baru apapun, kecuali setelah semua
anggotanya mencapai satu pemahaman aqidah yang benar dan berakhlaq Islami
dalam berinteraksi dan berperiaku, serta memiliki bekal yang cukup.
- Titik
tolak itu bukan di mulai dari menuntut di tegakkannya sebuah system Islam
dan pemberlakuan syareat Islam, akan tetapi di mulai dari merubah
masyarakat baik itu rakyatnya maupun penguasanya kepada pemahaman Islam
yang benar dan membentuk pondasi yang kokoh. Meskipun tidak mencakup
seluruh masyarakat, akan tetapi minimal mencakup unsure unsure yang dapat
memiliki pengaruh untuk mengarahkan masyarakat secara umum. Agar mereka
cinta dan mau berjuang menegakkan Sistem Islam dan menjalankan syareat
Islam dengan penuh kesadaran.
- Penegakan
syareat Islam tidak dapat di lakukan dengan cara merebut paksa kekuatan.
Akan tetapi merubah masyarakat secara keseluruhan atau pemahaman beberapa
kelompok masyarakat dalam jumlah yanmg mencukupi untuk mengarahkan seluruh
masyarakat pada pemikirannya, nilai nilainya, akhklaqnya dan komitmentnya
terhadap Islam itu sendiri. Sehingga menjadi tumbuh satu kesadaran pada
diri mereka, bahwa menegakkan system dan syareat Islam itu sebuah
kewajiban atas setiap orang yang mengaku beriman.
- Semua
hal tersebut haruslah dilindungi ketika ia sedang menapaki tahap awal
langkahnya. Sehingga apabila harokah itu di serang minimal dapat
melawannya. Akan tetapi kekuatan itu tidak boleh menyerang atau
menggunakan kekuatan untuk memaksakan satu system yang harus di tegakkan.
Inilah
beberapa manhaj harokah Islamiyah yang harus di tempuh menurut beliau setelah
melakukan kajian mendalam terhadap Ikhwanul Muslimin. Semoga kita dapat
mengambil pelajarannya dari apa yang menimpa Ikhwanul Muslimin agar kita tidak
terjerumus pada lubang yang sama dua kali.
Begitulah
Sayyid Quthb. Ia telah menorehkan perjalanan hidupnya dengan perjuangan dalam
menegakkan kalimat Allah di muka bumi. Dialah yang telah menabur kembali fikrah
jihadi di era modern di saat manusia banyak yang lengah dan lalai dengan dunia.
Dan beliau pulalah yang telah menyemai pergerakan kebangkitan Islam di zaman
ini. Telah banyak karya karya beliau yang telah menginspirasi kesadaran para
aktivis dan menggoncang singgasana para thoghut di seluruh pelosok bumi.
0 komentar:
Posting Komentar