“ Memindahkan Hati
Kita Ke Akherat ‘
“ Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan
akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah
mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.”
Kita ini dalam perjalan pulang. Yaitu pulang
kekampung akherat. Akan tetapi mereka, orang orang bodoh, bekerja mati matian
untuk bekal dunia ini saja. Sesungguhnya orang orang yang seperti itu adalah
orang orang yang tertipu. Dan lebih bodoh lagi jika ada orang yang berjihad fie
sabilillah demi tujuan dunia. Ngeri orang seperti itu. Akibat orang seperti
itu, akhirnya Rosulullah giginya patah dalam perang uhud.
Para pemanah dalam perang uhud itu turun rebutan ghonimah. Minhum man
yuriidu dunya minhum man yuriidu akhiroh. Para
perindu akherat lah yang akhirnya menjadi perisai Rosulullah pada perang Uhud.
Yang menghendaki akherat pada waktu itu adalah Anas bin Nadhir, yang ketika dia
syahid di dadanya terdapat lebih dari 70 lubang antara luka pedang, panah dan
tombak.
Ibnul Qoyyim Al Jauziyah mengatakan : “ Kalau hati ini sehat dari penyakit ini,
maka hati ini akan pindah keakherat.” Jasadnya saja di dunia. Itulah orang
orang yang akalnya sehat. Akan tetapi hari ini
orang tipe seperti Anas bin Nadhir di katakan orang yang kurang akalnya
( tindakan bunuh diri ).
Dia sadar bahwa dia sekarang ini
sedang berjalan keakherat. Dia tamak sekali menumpuk kekayaan untuk akherat.
Seperti tamaknya ahli dunia menumpuk harta kekayaan di dunia.
Sebagaimana sohabiyah Aisyah rodhiyallahu ‘anha.
Beliau ini menabung hingga mendapatkn seratus ribu dirham dan dia punya daftar
nama nama orang orang yang hendak ia bagi bagi. Tatkala ia mendapatkan seratus
ribu dirham itu, senangnya bukan main. Senangnya bukan karena tamak dengan
dunia, akan tetapi tamak dengan akherat.
Kakanya Asma’, ibunya Abdullah bin Zubair lain lagi.
Beliau tidak mau menabung sebagaimana Aisyah r.a. Pokoknya harta yang ia dapat
hari itu, habis Isya’ harus habis. Semuanya harus ia sedekahkan sebelum tidur,
dan besoknya mencari yangbaru lagi. Besopk pagi adalah urusan besok pagi.
Benarlah kata Ibnul Qoyyim, kalau hati ini sehat,
akan berpindah keakherat. Pindah dari barangbarang kecil dunia inikepada
sesuatu yang tinggi nilainya.
Bagaimana caranya agar hati ini pindah dari dunia ke
akherat? Kalau kita berkumpul hanya membicarakan dunia, meetingnya hanya
membicarakan urusan dunia saja tak pernah ngaji ( ta’lim ), tak pernah
membicarakan halal dan haram, maka hati kita semakin mendalam terhadap dunia.
Sehingga hati kita menjadi sakit.
Seorang Alim berkata : “ Kasihan ahlu dunia, keluar
dari dunia tak pernah merasakan sesuatu yang paling nikmat dari dunia. “
sebagian orang bertanya, “ Apa sesuatu yang paling nikmat di dunia itu ?
Berkata, “Mahabatullah .“ Merasa senang ketika berinteraksi dengan Allah, rindu
segera bertemu dengan Allah, dan merasa nikmat ketika berdzikir kepada-Nya dan
melaksanakan ketaatan kepada-Nya.”
Berikutnya, cirri orang orang yang merasakan sesuatu
yang paling nikmat di dunia adalah merasa nikmat tatkala dapat berinteraksi
dengan Allah. Dia merasa nikmat tatkala bangun jam 2 malam untuk shalat kiyamul
lail. Merasa tentang dan tentram, kemudian rindu ingin bertemu dengan-Nya.
Alkisah para mujahidin Arab, sebagian dari Yaman, Syiria, Qathar dan Saudi,
yang tadinya ikut jihad Afghanistan, merasa sedih karena jihad Afghanistan
telah usai.
Merasa sedih seakan takmempunyai harapan lagi untuk
meraih manisnya mati syahid di jalan Allah ( perang membela saudaranya di Afghanistan
). Seperti pedagang di pasar yang pasarnya telah sepi pengunjung. Mereka
berkata, “ Kalau jihad sudah tidak ada bagaimana nasib kita ini ?” Jadi mereka
bersedih karena ibadah jihad telah usai. Jadi akhirnya mereka pulang kenegri
mereka masing masing di Jazirah Arab.
Kemudian mereka mendengar ada pembantaian Ummat
Islam di Bosnia. Mereka mendengar bahwa di Bosnia ada ibadah jihad. Mereka
merasa senang sekali, sehingga mereka segera pergi kesana. Mereka berbondong
bondong datang dari penjuru dunia datang ke Bosnia. Senangnya mereka itu
seperti mengejar keuntungan dunia di pasar. Kenapa mereka bisa seperti itu?
Karena rindunya mereka untuk bisa segera bertemu dengan Allah Azza Wajalla yang
sudah tak tertahankan lagi.
Orang orang yang hatinya telah berpindah ke akherat,
mereka merasa nikmat dengan ketaatan yang mereka laksanakan. Kenikmatan yang
besar karena selalu ingat Allah, dan merasa diawasi oleh Allah.
Orang orang seperti inilah yang patut mengatakan ; “
Kasihan ahlud dunia. Mereka tidak bisa merasakan sesuatu yang paling nikmat di
dunia. Cita citanya sangat dangkal !.”
Kepada para peridu akheratlahkita seharusnya iri
dengan watak mereka.
“ Sesungguhnya sejarah ini tidak akan
terukir kecuali, dengan darah syuhada dan kisah kisah para syuhada. Dengan
darah syuhada ini Ummat Islam bangkit, ideology akan hidup dan kemenangan
akidah.”
0 komentar:
Posting Komentar